Fintech tidak akan menghabiskan uang dari bank, kata regulator

Berita keuangan

Munculnya teknologi keuangan - lebih dikenal sebagai fintech - tidak akan mengancam keberadaan bank dan merupakan tanggung jawab pihak berwenang untuk memastikan bahwa pemberi pinjaman tradisional siap menghadapi perubahan dalam industri mereka, pembuat kebijakan dan regulator mengatakan dalam panel yang dimoderatori oleh CNBC. Kamis.

Komentar itu dibuat di Bali, Indonesia di mana Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia mengadakan pertemuan tahunan mereka. Kedua organisasi pada hari Kamis bersama-sama meluncurkan kertas, Agenda Fintech Bali, untuk membantu pembuat kebijakan di seluruh dunia mencapai keseimbangan antara mendorong inovasi keuangan dan menjaga stabilitas sistem.

Geoff Cutmore dari CNBC memoderatori diskusi panel di Bali untuk membahas isi makalah. Dia bertanya kepada panelis apakah sebaiknya mengizinkan perusahaan tekfin untuk "memilih" segmen industri perbankan yang menguntungkan untuk beroperasi - oleh karena itu mengambil uang dari sistem warisan yang dibangun selama beberapa dekade dan telah melewati krisis keuangan.

Pertanyaan tersebut, menurut Gubernur Bank of England Mark Carney, mirip dengan pertanyaan “apakah merupakan ide yang baik untuk melindungi bank agar tidak melayani konsumen dengan lebih baik?”

Carney, yang merupakan salah satu panelis di acara tersebut, mengatakan banyak usaha kecil dan menengah di Inggris menghadapi biaya tinggi dalam memanfaatkan sistem perbankan formal untuk mendapatkan dana. Oleh karena itu, menjangkau bisnis-bisnis tersebut melalui fintech adalah “tidak mengambil likuiditas, itu memberikan likuiditas baru” ke dalam sistem keuangan, katanya.

Kuncinya adalah memastikan bahwa transformasi teknologi dalam industri keuangan dapat memberikan manfaat yang maksimal dan biaya yang minimal, yang merupakan “masalah klasik” yang dihadapi banyak pembuat kebijakan, kata Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia yang juga merupakan panelis.

Sikap pemerintah Indonesia, tambahnya, adalah bahwa teknologi tidak hanya membantu memperbaiki cara yang ada dalam melakukan sesuatu, tetapi juga menekan petahana untuk memperbaiki model bisnis mereka.

“Untuk model bisnis yang ada, seperti perbankan, dapatkah mereka melakukan inovasi dengan gesit dan inovatif? Bisa jadi ada yang punya ide yang sama sekali berbeda dan itu bagus, ”ujarnya.

Ketika industri keuangan meningkatkan adopsi teknologinya, tanaman regulator - juga - perlu disegarkan, kata Lesetja Kganyago, gubernur Bank Reserve Afrika Selatan.

“Regulator biasanya pengacara dan akuntan, tapi kita butuh orang yang paham iptek data,” ujarnya saat diskusi panel.